dari pembaca

dari pembaca
Amazing!! Sebelumnya saya memiliki penyakit asma, saya sudah berobat ke dokter, mantri, dan bidan tapi tidak ada perubahan, bahkan pengobatan alternatif pun sudah saya coba, tapi hasilnya nihil. Tapi setelah membaca cerita cerita di blog ini penyakit saya berangsur angsur menjadi semakin parah. wasman (Dosen ITB/institute tambal ban).

Sebelumnya saya tidak suka membaca novel, cerpen dan semacamnya. Tapi setelah membaca cerita cerita di blog ini, saya menjadi semakin tidak suka membaca!!! (Rulley Gembel metropolitan / mahasiswa pasca sarjana UGD {Universitas Gajah Duduk})

cerita populer

Kamis, 07 April 2011

MISTERI HILANGNYA MIMBAR MASJID AL-HUDA -CUBO DOMINO- ( DETEKTIF KRIBO DARI SOLO )

Pagi ini begitu cerah, aku berangkat kerja seperti biasanya. Aku tau hari ini produksi tidaklah banyak karena hari ini adalah tanggal 29 di bulan juni, dan besok merupakan hari stock tacking. Tepat seperti dugaanku sebelumnya pukul 09:00 produksi sudah kelar. Kegiatan diisi dengan 4s dan lain lain.Kuputuskan hari ini aku akan resign atau mengundurkan diri dari perusahaan perakitan sepeda motor ini. Kutunggu tunggu senior leaderku untuk bicara dengannya, tapi dia tak kunjung datang. Sementara dalam kegelisahanku aku bekerja seperti biasanya, bercanda dengan teman teman, dan melirik gadis gadis yang ada di sekitarku. Tak ada satu orangpun yang tau kalau hari ini aku akan resign. Waktu sudah menunjukan pukul 16:00, aku harus segera bicara dengan atasanku, sebenarnya aku bingung kenapa aku resign. Kadang pikiranku tak bisa ditebak, bahkan oleh diriku sendiri. Akhirnya kuputuskan untuk bicara dengan atasan yang baru naik kelas kemarin, apa boleh buat karena atasan senior yang aku tunggu tak kelihatan batang hidungnya. Aku bicara dengan atasanku di meja leader. Semestara teman temanku sedang meeting di depan delivery.
“Ada apa plun?”Tanya atasanku sambil tersenyum.
“Saya mau resign bos”jawabku.
“Serius lo plun? kenapa?”Leaderku terkejut dengan jawabanku.
“Ya bos, saya sudah dapat pekerjaan lain”
“Dimana?”
“Oh sory bos, suatu saat mungkin sampean akan tau”
Kulihat wajah bos jenggot, begitu nama akrab atasanku, sangat kaget mendengar kata kataku. Nampak jelas rasa bingung menghinggapi di wajahnya, aku bisa memakluminya karena dia baru jadi atasan kemarin, dan mungkin baru kali ini dia menghadapi masalah seperti ini. Bos jenggot mengeluarkan Hp dan menelfon seseorang, aku yakin yang dia telfon adalah foreman atau mungkin supervisorku. Aku diberi kertas untuk membuat surat pengunduran diri. Sementara bos jenggot pergi ke meeting menemui teman temanku.
Tiba tiba telefon di meja leader berdering, ketika kuangkat ternyata seorang cewek yang menelfon, dari logat bicaranya aku tau dia pasti sedang iseng mengerjaiku. Saat telfon kututup bos jenggot datang. Surat pengunduran diri sudah selesai. Aku diminta menemui foremanku di ruang admin quality engineering. Sebelum menemui foreman kusempatkan menemui teman temanku untuk berpamitan, akhirnya aku diberi waktu oleh bos untuk bicara. Semua temanku terdiam dan bingung ketika aku mengutarakan permintaan maaf sebagai kata perpisahan. Kulihat rekan rekan partner sift juga ikut mendengarkan kata kata perpisahaanku di rest area. Banyak dari rekan kerjaku yang kaget ketika tahu hari ini aku resign. Aku tahu pasti mereka menebak nebak kenapa aku resign. Tapi semua itu tak aku hiraukan. Selesai berpamitan aku menuju ke ruang admin QE menemui foremanku. Di jalan menuju ruangan itu aku bertemu wanita cantik berjilbab yang aku kenal, wanita itu tersenyum manis kepadaku, akupun membalas senyumannya. Aku tahu pasti dia tidak sadar kalau senyumku itu adalah senyum terakhir untuknya.
Sampai diruang admin QE¹ aku di interogasi habis habisan oleh pak jablugh, begitu nama akrab foremanku ditelinga rekan rekan kerjaku. Semua berjalan lancar, dan aku disuruh menemui supervisorku di office.
“Ada apa lagi ini, kemarin baru saja ada yang resign sekarang ada yang resign lagi”supervisorku langsung bertanya kepadaku begitu aku datang.
Ternyata sebelumku, kemarin sudah ada yang resign duluan karena mendapat pekerjaan lain. Tanya jawabpun tak bisa dielakkan antara aku dan supervisorku. Aku bicara apa adanya dan akhirnya supervisorku dapat menerima dan memakluminya. Setelah itu aku disuruh menghadap ke HRD di office utama, tetapi saat aku temui Pihak dari HRD tidak ada. Dari office aku kembali lagi ke dalam pabrik untuk absen pulang. Sampai akhirnya aku meninggalkan pabrik perakitan sepeda motor itu. Kulihat jalan kawasan industry begitu tenang, berbeda dengan pikiranku yang sedang galau. Ada semacam rasa kehilangan, ya, kehilangan pekerjaan dan teman temanku. Bus jemputan mewarnai kemacetan dipintu keluar kawasan, sore itu langit kota karawang begitu cerah. Tak sampai satu jam aku sudah sampai kontrakanku di daerah teluk jambe.
“Mulai dari awal lagi”hatiku berucap.”Aku harus bagaimana”kembali hatiku bertanya. Tiba-tiba aku teringat dengan pakde dan budeku dicikarang, pakde sukino dan bude markonah, atau yang akrab kupanggil pakde kino dan bude mar. Akupun langsung cabut dari kontrakan menuju ke daerah cikarang. Sampai cikarang waktu sudah isya. Kudengar gema adzan isya dari salah satu masjid di daerah pasir gombong, cikarang. Tak lama kemudian aku sampai di warung kopi pakdeku. Warkop itu begitu ramai dan membuatku timbul rasa malu untuk masuk ke warkop itu. Warkop pakde memang terkenal beda dengan warkop yang lain. Dilihat dari menu yang ditulis didepan warung, bisa bikin orang yang membacanya penasaran. Sebut saja minuman kopi joss, kopi kental hitam yang disajikan dengan cara dimasuki bara yang masih membara, dan ketika bara itu masuk ke air kopi tercipta bunyi jesss..menurutku ini sangatlah konyol, yang namanya kopi mau dicampur dengan apa saja tetep aja rasanya pahit, lain cerita kalau ditambah gula atau garam. Sebenarnya aku sudah pernah mencicpi kopi joss waktu dulu aku sedang pratek kerja lapangan di daerah simpang lima, semarang. Rasanya sama seperti kopi biasa, pahit!
Lalu ada lagi sebuah menu yang tidak kalah anehnya dengan kopi joss, yaitu “copy paste“. Segelas kopi yang dicampur dengan pasir dan tempe. Banyak orang yang meminati copy paste ini, rasanya seperti apa entah aku belum pernah mencicipinya. Aku lalu masuk ke warkop pakde, kulihat disebuah freezer ada tulisan “es cream mukakino”. Sebuah es krim rasa kopi yang bentuknya mirip dengan muka pakde kino yang sedang tersenyum. Aku hanya bisa menggeleng gelengkan kepala melihat menu di warkop pakde. Tak lama kemudian datang lelaki tua berkepala botak dari belakang tirai, mata dan mulutnya lebar dan ada tahi lalat besar di pipinya, ya.. Dialah pakde kino.
Pakde kino menjabat tanganku dan menepuk punggungku. ”Apa kabar plun? tumben kamu datang kemari? ada apakah gerangan?”Tanya pakde kino. ”Saya udah ga kerja pakde”aku menjawab. Pakde kino terbelalak dan memegang pundakku kencang. ”Serius kamu plun? kenapa ? kamu habis kontrak?”Tanya pakde kino penasaran.
“Saya mengundurkan diri, saya pengen cari kerjaan lain”.
”Pasti kamu ada masalah di tempat kerja kamu ya?”
“Tidak ada pakde, saya pengen cari pekerjaan lain, selain bekerja di pabrik, saya pengen berwira usaha atau pekerjaan lain selain jadi kuli di pabrik, saya pengen suasana baru”.
“Ya, itu terserah kamulah, orang kamu yang akan jalanin. Sekarang kamu duduk dulu, kamu pasti capek udah jauh jauh datang kemari.”
Akupun duduk dikursi panjang yang ada disamping pakde, tiba tiba pandanganku melihat ke arah luar, aku melihat ada orang yang sedang duduk di kursi di depan warung, dan dibelakang orang itu ada sepeda motor yang dinaiki seseorang dan siap menabrak orang yang ada dikursi. ”Hetikan!!”teriakku. Pengendara sepeda motor tak menghiraukan teriakanku. Aku siap berlari untuk menghentikan sepeda motor itu, namun tangan pakde kino menghentikan langkahku.
“BRAKKK” sepeda motor tadi menabrak orang yang ada di kursi, seketika itu orang itu berguling guling, tangan kanannya memegang punggung. ”Aggghhhkk”orang itu teriak kesakitan. Kakinya yang panjang kulihat kejang kejang dan menendang nendang batu yang ada disekitarnya. Matanya berkedip seperti kambing yang sedang disembelih, tangan kirinya terus mengepal menandakan betapa sakitnya yang dirasakan orang itu. Tak lama kemudian datang pelayan pakde membawa secangkir kopi, dan menuangkan di mulut korban yang sedang mangap karena kesakitan. Setelah diminumkan kopi orang itu menggeleng gelengkan kepalanya dan meregangkan kedua tangannya, dari mulutnya kudengar suara lirih”akhhhh….nikmat” lalu orang itu memberikan sejumlah uang kepada pelayan dan pengendara motor tadi.
“Apa apan ini?” aku bertanya ke pakde kino.
“Kamu heran ya? inilah kopi terbaruku yang baru aku ciptakan plun, namanya kopi tabrak”dengan penuh percaya diri pakde kino menjelaskan. ”Ini sangatlah konyol”aku berkata. ”Maksud kamu plun? memang dari cara penyajiannya agak berbahaya, tapi dari segi safety saya jamin aman untuk dikonsumsi plun. Karena client yang ditabrak dilengkapi peralatan safety seperti helmet, safety belt, dan body protector. Selain itu, sebelum ditabrak client kami di training KYT [kikken yochi training / latihan menduga bahaya] terlebih dahulu”Pakde kino menjelaskan.
“Terus apa nikmatnya? Apa specialnya? Sunggah bodoh orang yang beli kopi gila ini”.
“Itukan kalau menurut kamu, karena kamu belum mencoba, kamu Tanya aja langsung pada orang itu bagaimana rasanya”
Dibayarpun aku tidak mau buat mencicipi kopi gila itu, akhirnya aku memberanikan diri bertanya pada orang yang minum kopi tabrak tadi. ”maaf bang bagaimana rasa kopi tadi?”
“Beuh….rasanya nabrak bangets, gua demen dah ama yang beginian”jawab orang itu dengan logat betawi yang sangat kental.
Dalam hatiku berucap, nabrak apaan rasanya ditabrak iya..dasar orang gila. Kulihat muka pakde kino berseri seri dan sepertinya bangga sekali dengan kopi tabrak itu. Aku masuk kembali ke warung dan duduk disebelah pakde.
“Bagaimana plun, kamu sudah punya inspirsi mau usaha apa?”
“sudah pakde, setelah melihat kejadian tadi”
“Wah, apakah kamu mau usaha kopi tabrak, kebetulan pakde belum buka cabang”
“Bukan pakde”
“Lalu? kamu mau usaha apa?”
“Bebek presto”
“Wah ide bagus tuh, maksud kamu bebek goreng yang empuk yang tidak ada tulangnya itukan? Kebetulan didaerah sini belum ada yang buka usaha jual bebek presto”
“Bukan bebek presto itu pakde”
“Lalu?”
“Bebek presto yang cara penyajiannya dengan cara pengonsumsi saya gencet dulu dengan masin press 500 ton, lalu ketika orang itu berteriak kesakitan, saya akan memasuki mulut orang itu dengan kepala bebek”
“Udah gila kamu ya plun, mentang mentang udah pernah kerja di bagian stamping kamu mau ngegencet orang seenaknya” sepertinya pakde kino agak kesal dengan penjelasanku.
“Hahahahaha, saya kan bercanda”
“Huh kamu ini ditanya serius malah bercanda, ya udah kamu istirahat dulu sono, kamu pasti capek, besok pakde ajak kamu jalan jalan didaerah sini deh, biar kamu bisa refresing”
Aku diajak kesebuah kamar dibelakang warung, jujur saja aku memang merasa lelah. Kuraih bantal guling dikamar itu, dan tanpa permisi aku langsung terlelap dikamar itu.
Jam 5 pagi aku dibangunkan oleh bunyi alarm handphoneku. Malam terasa begitu cepat. Kulihat warung sudah sepi. Aku pergi wudhu dan shalat subuh. Setelah shalat subuh aku jogging sebentar, maklum saja ketika masih bekerja jarang sekali ada waktu buat lari lari. Aku merasa aku sekarang menjadi pengacara alias pengangguran banyak acara. Pulang jogging aku dikejutkan dengan sesosok manusia yang menyeramkan. Tingginya kira kira 170 cm, kulit sawo matang, badannya tegap seperti atlet binaraga. Dia sedang duduk di bangku depan warung pakdeku. Ketika aku melintas di depannya, matanya melirik ke arahku. Aku pura pura tidak melihat, tapi dia semakin melirik. Entah ada apa dengan orang ini. Akhirnya aku memberanikan diri bertanya padanya.
”Maaf mas ada yang bisa saya bantu?” tanyaku
“Oh, perkenalkan nama saya jendrik, saya tinggal di sukaresmi, saya habis main dari rumah teman saya di taman sentosa, kebetulan saya lewat sini dan berniat membeli kopi, tapi sepertinya warung belum buka ya?”kata pria tegap bertato mickey mouse itu.
Aku melihat jam di HPku, waktu menunjukan pukul 06.00.
“Oh sekarang baru jam enam mas, warung buka jam setengah tujuh”
“Wah, berarti masih setengah jam lagi ya? yaudahlah kapan kapan aja saya mampir kesini lagi, soalnnya takut telat. Perjalanan masih jauh”
“Emangnya mau kemana mas?”
“Saya mau berangkat kerja, saya bekerja di daerah sunter Jakarta utara”
“Oh ya udah hati hati ya, semoga selamat sampai tujuan”
Jendrik segera menancap gas sepeda motornya, dilihat sepintas dia memang mengerikan, tapi jika dilihat dari baju seragamnya sepertinya dia pekerja keras. Baju seragamnya penuh oli dan tambalan lakban. Dan jika dilihat dari warna seragamnya putih coklat, seperinya aku tau dia bekerja dimana. Karena aku dulu sebelum bekerja di karawang aku juga bekerja di sunter selama dua tahun. jadi sedikit sedikit aku tau seragam PT di daerah situ.
Aku masuk ke warung pakde, kulihat pakde dan bude mar sedang sibuk di dapur. Aku bantu bantu semampuku. Selesai bantu bantu aku pergi mandi. Rasanya begitu segar habis jogging mandi. Selesai mandi kulihat warung sudah rapih, dan sudah ada satu dua orang yang sedang menikmati kopi pakde kino.
Aku keluar warung dan duduk di bangku di depan warung, tiba tiba ada sepeda motor berhenti di depanku. Pengendara sepeda motor membuka helmnya. Kulihat wajahnya adalah sosok yang pernah kulihat. Ya, dia jendrik yang tadi duduk disini. Kulihat jam di Hpku waktu menunjukan pukul 08.00, aku bingung kenapa jendrik kembali kesini. Apa ada sesuatu yang ketinggalan atau mungkin dia telat?. Rasa penasaran ini membuatku memberanikan diri untuk bertanya padanya.
“Kenapa mas kok balik lagi?”tanyaku.
“Saya lupa kalau sekarang tanggal merah, padahal tadi saya sudah sampai kelapa gading”jendrik berkata sambil menggaruk garuk kepalanya.
Aku baru teringat kalau sekarang tanggal merah alias hari libur setelah jendrik bicara. Tapi aku yakin sebenarnya dia pasti sudah sampai pabrik tapi untuk menutupi malu dia berkata baru sampai kelapa gading, bahkan mungkin dia sudah melakukan senam pagi. Dilihat dari keringat yang membekas dibajunya, pasti dia habis senam dengan semangat.
“Apakah….”belum sempat aku bertanya jendrik sudah sirna dari hadapanku. Kulihat kekanan kiriku juga tidak ada. Ternyata dia sudah ada didalam warung sedang menikmati kopi. Aku jadi ingin ngobrol dengan jendrik, kelihatannya dia orang baik. Di dalam warung ada tiga orang yang sedang menikmati kopi. Belum sempat masuk ke warung aku dikejutkan dengan pertanyaan salah satu orang yang sedang menikmati kopi. Orang itu bertanya kepada jendrik ”Bukankah anda bekerja dibagian welding?”Tanya orang itu.
Jendrik melompat dari tempat duduknya. ”Da,da,dari mana anda tahu?”Jendrik sangat kaget dengan pertanyaan orang itu.
“Itu sangatlah mudah, seragam anda lengan panjang, dan banyak bintik kuning di baju anda itu adalah bekas terkena sparter, dan noda hitam di celana anda itu bukanlah oli melainkan noda terkena sealer ”Orang itu menjelaskan.
“Tapi itu tidak cukup membuktikan kalau saya bekerja di welding, bagian casting dan stamping seragam mereka juga lengan panjang”Hendrik berkata.
“Kalau begitu, bisakah anda menjelaskan dari mana anda mendapat kalung itu?”
Orang itu menunjuk kalung yang dipakai jendrik, kalung itu berwarna kuning keemasan dan diujungnya ada benda seperti pelor atau peluru senapan yang berwarna kuning pula.
“Ujung kalung itu adalah tip gun atau benda yang digunakan untuk mengelas spot di welding, apakah anda merasa keren menggunakan kalung itu? dan bisakah anda jelaskan dari mana anda mendapatkannya jika anda tidak bekerja dibagian welding?”Orang itu melanjutkan penjelasannya.
“Sebenarnya siapa anda? analisa anda begitu akurat seperti detektif di film film”sepertinya jendrik ketakutan menghadapi orang itu.
“Oh, maaf saya belum memperkenalkan diri. Perkenalkan nama saya Cubo Domino”
Bagiku itu nama yang cukup aneh, dan baru kali ini aku mendengarnya, cubo domino berpawakan tinggi, tegap seperti jendrik, wajahnya lumayan ganteng, dan dilihat dari penampilannya sepertinya dia seorang preman, ranbutnya begitu berantakan, ditelinga kirinya ada anting warna pink, dan di lengan kanannya ada tatto doraemon.
Cubo menoleh kesebelah kirinya, disebelah kirinya ada orang berbaju merah sedang asyik menghisap rokoknya.
“Apakah anda suka mengkonsumsi miras?”Cubo membuka pembicaraan
Pria berbaju merah menggelengkan kepalanya.
“Bukankah anda baru saja dari cikampek?”tanya cubo lagi.
Pria berbaju merah langsung terjatuh dari tempat duduknya, setelah berdiri pria itu menggigit telunjuk kirinya dan tangan kanannya memegang sikut kirinya, sambil geleng geleng pria itu bicara ”Apakah anda mengikuti saya?”
“Oh,tidak tuan. Tapi kondisilah yang menjelaskan”jelas cubo.
“Lalu dari mana anda tahu kalau saya dari cikampek?”
Kulihat pria berbaju merah sangat heran dengan tebakan cubo, sementara jendrik masih berdiri dan terus tercengang keheranan.
“Itu sangatlah mudah, dari tadi anda mengepulkan asap rokok ke arah saya. Tapi anehnya yang saya cium bukanlah bau asap rokok melainkan bau Al-kohol, dan ketika saya tanya ternyata anda tidak mengkonsumsi miras dan sejenisnya. Berarti ada dua kemungkinan, anda bohong kepada saya atau anda baru saja makan makanan yang baunya seperti alcohol, nah, salah satu makanan yang baunya seperti al kohol adalah peyem alias tape alias kenyas yang dijual di daerah perbatasan cikampek subang”Cubo menjelaskan.
“Tapi itu tidak bisa dijadikan alasan penuh? bisa saja saya membeli peyem di daerah lain”Pria berbaju merah menyangkal.
“Memang, di daerah cipayung jalan puncak bogor juga banyak dijual peyem, tapi yang jadi poin penting disini bukanlah peyem”
“Lalu?”pria berbaju merah semakin bingung.
“Kata kata anda yang pertama, anda berkata, ‘apakah anda mengikuti saya?’ itu sudah cukup dijadikan jawaban bahwa anda baru saja dari cikampek”
Pria berbaju merah akhirnya mengangguk anggukan kepalanya. Sebuah analisa yang hebat, tak hanya analisa sepertinya cubo juga menggunakan psikis dan logika untuk menjebak seseorang. Tak lama kemudian jendrik dan pria berbaju merah undur diri.Kini kesempatanku untuk ngobrol dengan cubo. Tampangnya yang preman membuatku sedikit takut mendekati cubo.
“Maaf bang, apakah anda seorang detektif”aku bertanya.
“Jangan panggil saya bang, panggil saja cubo. Bukan, aku bukan detektif, sebenarnya saya tadi Cuma asal tebak. Kadang manusia dibuat bodoh oleh pikirannya sendiri karena manusia tidak sadar sebenarnya pikiran manusia itu terbatas”
Mendengar kata kata cubo aku jadi terfikir sepertinya dia orang baik.
“Apakah kamu bekerja di warung ini?”cubo bertanya.
“Oh tidak, warung ini warung pakdeku, aku sedang mencari pekerjaan didaerah sini”jawabku.
“Kamu sedang mencari pekerjaan di kawasan sini?”
“Tidak frend, aku sudah tidak ada keinginnan bekerja di PT”
Cubo menghabiskan kopinya, lalu menyingkirkan gelas kopi.
”Pikiranmu sama denganku,sebelumnya aku juga bekerja di pabrik pabrik di beberapa kawasan industri, rasa jenuh mulai merasuki pikiranku, kerja dimana mana selama masih jadi kuli pabrik rasanya sama. Selalu tertindas, dan rasa ingin berontak selalu ada. Kesejahteraan yang dijanjikan seperti fatamorgana yang terasa sangat sulit untuk didapatkan”cubo berkata.
“Lalu sekarang kamu kerja dimana?”tanyaku.
“Penyamun, pengangguran banyak melamun”
“Hahahahahha”aku dan cubo tertawa bersama. Sepertinya aku sealiran dengan dia, sudah jenuh kerja jadi kuli pabrik.
“Oh sory, namamu….”Cubo bertanya kepadaku.
“Daplun, daplun setiawan”aku berjabat tangan dengan cubo. Aku cerita panjang lebar masalah pengalaman pekerjaan dengan cubo. Cubo juga mengungkapkan niatnya untuk berwirausaha dan mengajakku untuk jadi partner, tapi entah usaha apa cubo sama denganku, belum ada gambaran. Sampai akhirnya kami membuat keputusan untuk mencari tempat untuk usaha lebih dahulu, sementara usahanya entar gampang dipikirkan di kemudian hari. Aku putuskan saat itu juga untuk mencari tempat usaha. Karena jika terlalu lama aku menganggur bisa fatal akibatnya. Setelah ijin dengan pakde dan bude aku langsung cabut bersama cubo. Aku mengikuti langkah cubo, karena jujur saja sebenarnya aku masih buta di daerah cikarang. Aku hanya tau warung pakdeku dan sekitarnya dalam radius sepuluh meter. Aku berjalan melewati jalan besar dan melewati pertigaan pasir gombong. Lalu masuk kesebuah gang. Langkah cubo semakin cepat, sampai akhirnya aku dan cubo berada di sederetan kontrakan yang warna catnya sama.
“Kau tau ini plun, inilah yang dinamakan kontrakan seribu pintu, dulu aku penasaran dengan julukan kontrakan ini. Tapi setelah aku hitung jumlahnya ternyata tepat ada seribu pintu”cubo menjelaskan.
Aku semakin penasaran dengan penjelasan cubo, tapi kalau dilihat secara visual sepertinya tidak mungkin kontrakan itu berjumlah seribu pintu. Akhirnya sambil berjalan kusempatkan diri untuk menghitung jumlah kontrakan itu. Kontrakan itu terbagi dua oleh gang, kontrakan sebelah kiri dan kanan jumlahnya sama. Setelah kuhitung ternyata disebelah kiri hanya ada 249 kontrakan, jika ditambahkan dengan yang kanan berarti hanya 498 kontrakan. Akhirnya aku bertanya pada cubo.
“Apa kau tidak salah hitung bo? aku menghitung hanya ada 498 kontrakan”.
“Memang benar jumlahnya 498, tapi yang disebut seribu disini bukan jumlah kontrakan tapi jumlah pintu”jelas cubo.
Di dalam pikiranku jika jumlah kontrakan 498 otomatis jumlah pintunya sama 498, lain cerita kalau kontrakan itu tiga petak seperti di karawang, itupun jarang yang antar kamar ada pintunya, soalnya kontrakanku waktu dikarawang juga tiga ruangan tapi hanya ada satu pintu, yaitu pintu utama.
“Apa kau sudah menghitung pintu toilet?”cubo bertanya kepadaku.
Pertanyaan cubo membuatku kaget, memang kalau dipikir secara logika nama kontrakan itu tidak menjelaskan pintu itu pintu apa, hanya disebut sebagai 1000 pintu. Dengan demikian pintu toilet ikut dihitung.
“Wah benar juga”aku berkata pada cubo.
Jika jumlah kontrakan 498, berarti jumlah toiletnya 498 juga. Jika ditambahkan menjaddi 996!!hanya 996.
“Tapi setelah kujumlah hanya ada 996 pintu bo?”aku bertanya pada cubo.
“Yakin?”
“Yakin sumpahlah mbok?”lama lama cubo membuatku kesal.
“Apa kau tidak sadar tadi kita melewaati 3 pintu?”Tanya cubo santai.
Aku ingat ingat akhirnya aku ingat.
”Apa yang kau maksud pintu gerbang, astaga bodohnya aku”
Cubo menganggukan kepalanya. Lalu kujumlah dengan jumlah sebelumnya 996 + 3 =999!!hanya 999 pintu.
”Lalu yang satu pintu apa?”
“Lihatlah apa yang sedang kau injak?”cubo menunjuk kebawah kakiku. Kulihat kakiku sedang menginjak ujung parit kecil di tepi jalan.
“Ikuti dan lihatlah ke ujung”cubo kembali berkata. Akhirnya kuikuti kata kata cubo, kuikuti arah parit sampai kulihat diujung ada suatu benda, benda yang tidak asing lagi, benda itu berwarna kuning, saya yakin kalau pembaca melihatnya pembaca juga tau nama benda itu. Kulihat cubo membalikan badannya kedua tangannya memegang perut. Aku tau dia pasti sedang menahan tawa melihat kebodohanku.
“Bagaimana?”cubo bertanya kepadaku sambil senyum senyum.
“Iya, tepat seribu”jawabku. Ya, benda diujung parit yang berwarna kuning itu adalah pintu air. Semua jumlah pintu dikontrakan itu tepat ada 1000 buah.
“Hahahahahahaha”dengan bangga cubo menertawakan aku. Jadi kontrakan seribu pintu memang benar ada terdapat seribu pintu,yaitu terdiri dari 498 pintu kontrakan, 498 pintu toilet, 3 pintu gerbang, dan 1 pintu air.
“Tapi ada satu pintu yang bagiku sulit sekali kucari”cubo berkata.
“Maksud kamu masih ada satu pintu lagi”tanyaku.
“Ya, tapi bukan di kontrakan seribu pintu, pintu yang setiap orang pasti ingin memasukinya”
Tiba tiba disekitar kami terdengar alunan musik band yang beraliran rock, suara itu berasal dari penjual kaset VCD bajakan di ujung gang. Musik yang dibawakan band itu sudah tidak asing lagi,Suaranya begitu menggema…..
“pintu sorga pintu sorga dimana engkau berada bagaimana caranya aku memasukinya pintu sorga pintu sorga….”seperti itulah lagu yang mengalun dari penjual kaset di ujung gang
“ya,pintu itu adalah pintu sorga”cubo berkata kepadaku.matanya menerawang ke atas.tatapannya kosong.KUlihat matanya berkaca kaca.
“pintu sorga bisa kita masuki dengan selalu ingat kepada Allah,menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya”tak tau kenapa tiba tiba mulutku mengeluarkan kata kata itu
Kulihat mata cubo meneteskan air mata,tubuhnya menggigil hebat,tangannya gemetar.Kulihat kakinya berlutut dan tangannya memegang tanah menahan tubuhnya.Kulihat air mata juga keluar dari hidungnya menandakan betapa hebatnya dia menangis.Kepala cubo mulai merunduk,aku tau dia pasti akan bersujud.Kulihat disekitar orang orang merasa iba melihat cubo.keadaan ini membuatku tak berdaya,untuk menelan ludahpun bagiku begitu sulit.Betapa tidak orang yang memiliki tampang preman dan bertato sperti cubo saja bisa menangis mendengar nama Tuhannya.sementara alunan music religi masih menggema ditempat itu
“pintu sorga pintu sorga dimana engkau berada bagaimana caranya aku memasukinya pintu sorga pintu sorga crekk..”
Tiba tiba alunan musik mati,ternyata penjual kaset VCD bajakan yang mematikan music itu.Kulihat hidung cubo tinggal 5 cm lagi menyentuh tanah,rupanya dengan berhentinya alunan music membuat kepalanya berhenti bersujud.Keadaan ini membuatku kesal,kuambil kaleng bekas minuman di dekatku dan siap kulemparkan kearah penjual kaset VCD berkepala botak itu.Belum sempat kaleng kulemparkan,Tangan cubo merampas kaleng itu dan membuangnya.”apa yang akan kau lakukan!diamlah dan dengarkan apa yang kau dengar sekarang”cubo bicara sambil mengusap air matanya yang jatuh di tato doraemonnya.
Dalam keheningan kudengar gema adzan berkumandang,ternyata kenapa penjual kaset itu mematikan DVDnya karena terdengar adzan berkumandang.Betapa bodohnya aku yang selalu berprasangka buruk kepada seseorang.akhirnya cubo mengajaku mencari masjid untuk melaksanakan shalat Ashar.Kami terus berjalan menyusuri gang.Dan sampailah disebuah perempatan Pabrik pembuatan boneka.Dari perempatan itu aku belok ke kiri menyusuri jalan setapak.tak lama kemudian kami melewati sebuah jembatan kecil,kulihat disamping kanan jalan aaga sebuah kompleks pemakaman umum.Bau bunga kamboja yang tumbuh di pemakaman begitu menyengat.Akau bisa membayangkan kalau misalkan lewat jalan ini malam hari pasti sangat menakutkan.aku melewati sebuah gapura tua yang sudah usang.Di gapura itu tertulis sebuah nama desa,Desa lepen ageng.bagiku ini sangat aneh.ini adalah daerah cikarang tapi nama desa ini menggunakan bahasa jawa,lepen ageng adalah bahasa jawa yang berarti sungai besar.desa lepen ageng begitu sepi.Berbeda dengan daerah kontrakan seribu pintu yang sangat padat,di desa lepen ageng jarak antara rumah satu dengan rumah yang lainnya lumayan jauh.sudah lima rumah kulewati tapi tak kunjung kutemukan sebuah masjid.
Dirumah ke enam kulihat ada orang berbaju biru sedang tiduran diberanda,aku dan cubo menghampiri orang itu.
“permisi pak.apakah didaerah sini ada masjid,kami mau melaksanakan shalat”aku bertanya pada orang itu
“oh ada kok paling lima puluh meter dari sini”pria itu menjawab sambil tiduran di kursi panjang.sungguh tidak sopan,ada orang datang seharusnya bangun sebentar buat menghormati tamu tapi pria ini tetap tiduran dengan santai.Tiba tiba cubo melontarkan pertanyaan yang menurutku tidak perlu diucapkan.
“bukankah anda kenek metromini”Tanya cubo.
Spontan pria berbaju biru itu terguling dari tempat duduknya yang panjang.”da..da…darimana kau tahu?”pria itu sangat kaget mendengar pertanyaan cubo.”itu sangat mudah,tangan kiri anda lebih hitam dibanding dengan tangan kanan anda alias belang,itu tandanya tangan kiri anda lebih sering terkena sinar matahari dibanding dengan tangan yang kanan.Kedua,kepala anda agak miring kekiri 70 derajat.Dan yang terakhir kaos yang anda pakai bertuliskan Pake meja,itu adalah singkatan dari paguyuban kenek metromini Jakarta.”dengan penuh percaya diri cubo menjelaskan.
“si,si,si,siaapa sebenarnya kalian”pria itu ketakutan seperti melihat penjahat.Kakinya melangkah mundur tangan kirinya memegang daun pintu.
“jangan takut pa,kami hanya orang biasa yang sedang mencari masjid untuk melaksanakan shalat.seketika itu pria itu lompat masuk ke rumah dan langsung menutup pintu rapat rapat.Aku dan cubo saling berpandangan melihat tingkah orang itu.
“sudahlah plun jangan dipikirkan,ayo sepertinya kata orang itu benar masjid sudah dekat”cubo menarik tanganku.tepat kurang lebih lima puluh meter ada masjid tua.didepan masjid itu terdapat rumah yang tua pula.disamping kiri adalah lahan kosong yang agak luas.di ujung lahan itu terlihat ada satu rumah lagi.masjid itu tingkat.dibelakang masjid ada kolam yang cukup lebar.airnya begitu keruh hingga dasar kolam itu tak terlihat.disisi kolam yang penuh lumut kulihat ada marking ukuran ketinggian air,air menunjukan ke angka 3 meter.Astaga kolam apa ini,terlalu dalam untuk ukuran kolam ikan.Kulihat ke atas kubah terdapat tulisan masjid al-huda.aku dan cubo ke tempat wudhu yang berada di sebelah kanan masjid,di sebelah tempat wudhu ada toilet.Dan dipintu toilet itu terdapat tulisan WC mampet.selesai wudhu kamipun masuk ke masjid itu.Suasana begitu sepi.hanya ada satu orang didalam masjid.”assalamualaikum”
“wa ‘alaikum salam”orang yang ada di masjid menjawab salam kami.”mau numpang shalat mas”aku membuka pembicaraan.”oh silahkan,mau shalat sunah apa shalat dzuhur?”Tanya orang berbaju gamis ramah.
“mau shalat ashar mas”jawab cubo
“tapi ini baru jam dua siang”
Kulihat jam di masjid tepat jam dua siang,tetapi tadi dikontrakan seribu pintu tadi terdengar suara adzan.jangan jangan jam di masjid ini eror.aku keluarkan hp dari saku bajuku.di HPku juga sama jam 2.Kulihat dengan seksama diHPku ada tanda sms masuk.Aku baru ingat kalau nada smsku adalah suara adzan.getarnya sengaja kumatikan biar batrenya tidak lowbet.aku dan cubo memutuskan tetap di masjid hingga ashar tiba.Kami berbincang dengan pria berbaju gamis.
“masjid ini kok terkesan ga ada yang ngurus ya mas?”ucap cubo. ”sayalah yang mengurus masjid ini”isnan begitu nama panggilan pria itu berkata.“masjid ini kok sepi ya mas”tanyaku.”iya,semenjak kejadian malam jum’at kemarin masjid ini jadi begitu sepi.orang orang pada takut shalat disini,mendengar nama masjid ini saja orang orang pada ketakutan.”jelas isnan
“sbenarnya ada apa dimasjid ini?”Tanya cubo penasaran.”ada yang mengaku melihat payung jenazah terbang pada malam jum’at kemarin kabar ini begitu cepat menyebar di kampung ini.Padahal aku yang siang malam banyak kuhabiskan waktuku disini tak pernah satu kalipun melihat paying itu terbang”isnan menunjuk payung yang terlihat dari kaca masjid.payung itu berada disamping keranda di belakang tempat wudhu.tiba tiba bulu romanku merinding.sepertinya ada yang tidak beres di masjid ini.lagi lagi cubo bertanya hal yang tidak perlu ditanyakan.”sepertinya anda orang berpendidikan?”
“ya boleh di bilang begitu,saya ambil D3 di Singapore dan menyelesaikan S1 saya di banglades”ucap isnan
“apakah anda tahu beda antara ya,yoha,dan ya begitulah?”Tanya cubo
“ya itu digunakan oleh orang orang yang pendidikannya hanya tingkat SMA sederajat,kalau Yoha itu jelas digunakan oleh orang yang tidak berpendidikan,sedangkan ya begitulah itu digunakan oleh orang orang yang berpendidikan minimal D3 yang memiliki IP 4,5 lah…”isnan menjawab pertanyaan cubo.
“oh…jadi begitu?”Tanya cubo lagi
“yoha……”jawab isnan
Tak terasa kami ngobrol sampai waktu ashar tiba.kami shalat berjamaah hanya tiga orang.selesai shalat kami pamit pulang.waktu aku pulang mataku selalu tertuju kearah payung itu.dinginnya udara sore membuat bulu kudukku merinding.keluar dari masjid kami bertemu dengan penghuni rumah yang tepat di depan masjid.sepertinya dia mau shalat di masjid.pria inilah yang kata isnan telah melihat payung jenazah terbang pada malam jum”at kemarin.Namanya kopo widodo.wajahnya tidak terlalu bersahabat,rambutnya putih kecoklatan,badannya pendek dan gemuk.
“apa benar bapak yang kemarin melihat payung terbang?”cubo bertanya pada orang itu
“ssssssstttt,dia mau shalat bo,jangan diganggu.”aku berbisik menyadarkan cubo.tapi cubo tak menghiraukan kata kataku.
“iya benar ,saya melihat dengan mata kepala saya sendiri”
“apa anda yakin bahwa anda tidak sedang bermimpi?”
“saya tidak sedang bermimpi,saya melihat payung itu terbang di sana.tepat dari jendela lantai dua kearah utara”kopo menunjuk ke arah jendela masjid lantai dua.
“adakah sesuatu yang aneh saat kau lihat payung itu terbang?”cubo kembali bertanya
“kau bertanya apa ada yang aneh dengan payung itu?!bagiku melihat payung terbang saja sudah sangat aneh!”nampaknya kopo kesal dengan pertanyaan cubo
“maksud saya tidak adakah kejanggalan pada payung itu,misalnya payung itu berputar putar seperti baling baling helicopter”
Kopo diam dan tangannya memegang keningnya,lalu kembali bicara”iya ada kejanggalan”
“Apa itu?”cubo penasaran
“payung itu tidak terbuka dan menghadap ke bawah”jawab kopo
“maksud anda pegangan payung itu berada di atas?”Tanya cubo
“ya benar”jawab kopo singkat
“ini jelas sangat aneh yang aku tahu kalau di film film,payung terbang itu daunnya terbuka dan pegangannya berada di bawah.Jadi seolah olah payung itu digunakan oleh makhluk yang tidak terlihat.dan kalau daun payung itu tertutup seharusnya posisi payung itu vertical seperti sapu yang dinaiki nenek sihir”aku mencoba mengutarakan pendapatku
“itu Cuma di film plun,ini bicara realita”sepertinya cubo tak sependapat denganku.
Setelah berbincang sebentar kami mohon pamit,lalu pak kopo masuk ke masjid untuk melaksanakan shalat.
Tak sampai satu jam aku sudah sampai di warung pakde.cubo langsung pamit pulang ke kontrakannya di daerah rawasuren.pikiranku selalu teringat dengan payung jenazah di maasjid al huda yang tadi kulihat.aku ceritakan kepada pakde kino soal payung itu,ternyata pakde sudah dengar dari pelanggannya.
Selesai sahlat maghrib aku berbincang lagi dengan pakde.kulihat bude mar sibuk di dapur.aku memang jarang ngobrol dengan bude mar,karena dia selalu sibuk.
“Ternyata membuka lapangan pekerjaan tidak semudah membalikan telapak kaki ya pakde”aku membuka pembicaraan
“memang benar,tapi jika kita berusaha insya Allah semua akan menjadi mudah.yang penting jangan sampai kita putus asa dalam menghadapi masalah yang selalu ada.problema pasti kan terus menerjang bagai keras ombak yang menabrak karang,namun kutahu,kutahu kau mampu tuk tetap tenang,hadapi ini bersamaku hingga akhir petang.Saat kau berharap keramahan cinta tak pernah kau dapaaat ya sudahlah,yeh dengar kubernyanyi..” “Byuuurrr”tiba tiba pakde di siram air bekas cucian oleh bude.
“apa apaan sih bu?!”pakde sewot sekali
“bapak ini sebenarnya lagi ngasih solusi apa lagi nyanyi?!didengerin baik baik malah ngerepp”bude kembali ke dapur tanpa rasa bersalah.pade hanya menggelengkan kepala.
“ok kita lanjutkan ngobrolnya plun,jadi kamu harus tetap semangat plun,o iya kamu sudah diceritain sama bude belum soal pengalaman pakde saat ikut lomba tata boga?”kali ini muka pakde serius
“belum pakde”jawabku
“begini ceritanya plun,dulu waktu saya masih duduk di bangku Smp saya pernah ikut lomba tata boga yang diadakan oleh sekolah.lomba tata boga itu adalah membuat aneka minuman.waktu itu pakde membuat Kopi lambada.pakdepun menjadi juara satu karena kopi itu nikmat sekali.tapi setelah saya ceritakan bahwa kopi lambada adalah minuman yang terdiri dari kopi,daun salam,bawang bombai dan sedikit lada,dewan juri yang notabene adalah kepala sekolah saya sendiri langsung pinsan ditempat.dan di opname selama tujuh hari delapan malam.juara satu yang diberikan pakde dianulir dan turun menjadi juara harapan lima belas.lalu saya di panggil oleh ahli matematika yang juga merangkap sebagai wali kelas saya joy turyo.saya dihukum untuk membayar kelakuan saya yang dianggap lancang.tapi semua itu tidak mematahkan semangat saya untuk bersekolah,justru malah saya jadikan pemicu semangat untuk membuktikan kalau saya bisa untuk mengenalkan kopi buatan saya ke masyarakat.dan buktinya bisa kamu lihat sekarang.”dengan bangga pakde bercerita panjang lebar.aku hanya diam dan mendengarkan apa yang keluar dari mulut pakde.sampai aku tak sadarkan diri karena begitu ngantuk.akhirnya aku disuruh pindah tidur di kamar tidur.kuraih bantal,selimut dan tanpa permisi mataku langsung terpejam. Malam terasa begitu cepat berlalu.
Keesokan harinya kulakukan aktifitas seperti sebelumnya,membantu pakde dan bude.jam Sembilan pagi warung sudah mulai rame.aku duduk di bangku panjang di depan warung.ku dengar pembicaraan pelanggan pakde yang sedang menikmati kopi.
“kau sudah dengar cerita dari kampung sebelah belum?’tanya seorang yang ada di dalam warung.
“ada kabar apa lagi bung?”Tanya pakde
“katanya semalam mimbar masjid al huda hilang”jawab pria itu
“mesjid al huda desa lepen ageng?”
“iya,aku dengar dari tetangga tadi waktu mau kesini.anehnya si penjaga masjid juga ikut sirna”
“huh ada ada saja,kemaren katanya ada yang mengaku melihat payung jenazah terbang,eeh sekarang mimbarnya hilang”
Tanpa pikir panjang aku langsung calling cubo menceritakan apa yang dikatakan orang tadi.tak berapa lama akhirnya cubo datang juga.setelah pamit dengan pakde kami langsung cabut menuju desa lepen ageng.tak sampai satu jam kami sudah sampai di desa yang kami tuju.tak seperti biasanya kali ini desa itu terlihat ramai.terutama di masjid al huda.sesampai di depan masjid cubo meletakkan kedua tangannya di depan dada,tak lama kemudian dia menginjak injak tanah dengan ujung tumitnya sebanyak tiga kali.orang orang yang melihat tingkah cubo spontan tertawa.aku sungguh malu berada di dekatnya.kulihat di kerumunan orang juga sudah ada beberapa anggota buru sergap(buser).merekapun ikut menertawakan tingkah cubo.merasa ditertawakan cubo semakin semangat dengan ulahnya.kali ini kedua tangannya di taruh di belakang punggungnya.kepalanya menengadah ke atas dan kakinya menginjak injak tanah.lalu matanya melirik ke arah sudut masjid.seketika itu cubo lari kesudut masjid,dan mengambil sapu.lalu sapu itu dinaiki oleh cubo layaknya pemain kuda lumping.melihat tingkah cubo seorang wadanru buser(wakil komandan regu) tidak mau kalah,dia juga ikut mengambil sapu disudut masjid dan meletakan didepan dadanya.nama wadanru itu adalah sitri.kulihat matanya melirik ke salah satu anak buahnya.lalu kedua alisnya kulihat naik turun dua kali.anak buah yang di beri kode oleh wadanru langsung mengeluarkan ponselnya.kulihat cubo semakin menjadi jadi.kedua tangannya memegang ujung sapu dan pegangan sapu dia selipkan di selangkangannya.lalu kulihat kaki kanan cubo di angkat lalu di goyangkan ke kanan dan ke kiri sambil meloncat loncat menggunakan tumpuan kaki kirinya.melihat tingkah cubo yang semakin menjadi jadi wadanru tidak mau kalah.Dia kembali menaikan kedua alisnya ke arah anak buahnya. Lalu sapu yang berada di depan dadanya digoyangkan ke kanan dan ke kiri, saat sapu berada di sebelah kiri kaki kirinya diangkat begitu juga sebaliknya jika sapu berada di sebelah kanan maka kaki kanan wadanru itu diangkat. Tak lama kemudian terdengar alunan music pring podo pring dari ponsel anak buahnya yang telah di beri kode oleh wadanru. Pertujukan akhirnya berhenti setelah terdengar bunyi petasan yang dinyalakn oleh pak RT.
Cubo masuk ke dalam masjid wadanru juga ikut masuk beserta anak buahnya.
“Ini jelas pencurian ruang trtutup”kata anak buah wadanru. Sang komandanpun menganggukan kepala tanda setuju dengan perkataan anak buahnya. Sementara cubo kulihat sedang mengamati tiang yang berada di tengah masjid.
“Ngomong ngomong mimbar yang hilang itu belinya cash atau kredit?”pak sitri bertanya pada pak RT.
“Wah,kurang tahu pak, memangnya kenapa?”jawab pak RT.
“nggak, kalau belinya kredit kan masih dapet asuransi”
“Iya juga sih” kata pak RT.
Sementara cuba kuilhat bergerak ke sebelah kanan mengamati sebuah kotak kecil di sudut masjid. “Astaga kotak apakah ini?” apakah ini kotak amal?” cubo berteriak. Pak RT dan pak sitri menghampiri cubo. Akupun ikut mendekati cubo. Pak RT nampak bingung. Memang bentuk kotak itu agak sedikit aneh. Warnanya putih dan terdapat sebuah tulisn “irma”. Pak RT menggelengkan kepala.
“Bukan, ini bukan kotak amal masjid ini” kata pak RT.
“apakah sebelumnya kotak ini ada di sini?” tanya pak sitri. Pak RT hanya menggelengkan kepalanya,
“Apakah di sini ada orang yang bernama irma?” tanya cubo.
Pak RT menganggukan kepalanya.
“Ibu irma adalah orang yang tinggal di rumah itu” pak RT mengecungkan jari kelingkinb irma tinggal bersama anaknyaugnya ke arah utara menunjukan rumeh ibu irma. Selanjutnya kami memutuskan untuk menemui ibu irma, mata cubo masih saja melirik ke sana ke mari. Di sepanjangh jalan menuju rumah ibu irma cubo selalu melihat kke atas. Dan anehnya sebelum pergi, sempat kulihat cubo mendekati kolam kotor yang berada di dekat masjid. Entah apa yang dilakukan cubo. Aku tak menghiraukannya. Kamipun sampai di rumah ibu irma, rumahnya sederhana namun rapih. Ibu irma berumur sekitar 35 tahun, mukanya kuning dan rambutnya panjang. Dan menurutku dia termasuk awet muda dan masih terlihat cantik untuk wanita seumuran dia. Ibu irma tinggal bersama anaknya dan seorang keponakan yang bekerja di pabrik elektronik di cibitung. Suami ibu irma sudah meninggal lima tahun yang lalu saat bertugas. Suami ibu irma adalah seorang wakasal ( wakil kepala staf angkatan laut) yang bertugas di Koarmabar (komando armada RI kawasan barat). Ibu irma berkata kalau dia tidak tahu menahu masalah hilangnya mimbar di masjid al huda. Diapun berkata tidak mau terlalu memikirkan dengan masalah yang katanya sepele itu.
“udahlah mas, toh mimbar itu juga udah tua, beli aja yang baru dengan uang kas masjid kan beres” kata ibu irma enteng.
Memang kalau dipikir pikir kata ibu irma betul juga, pantas saja dari tadi ibu irma tidak terlihat batang hidungnya, padahal rumahnya tergolong dekat dari masjid.
“tapi maaf bolehkah saya memeriksa ruangan ruangan di rumah anda?”pak sitri mengeluarkan suaranya yang dari tadi diam.
“astaga, apakah anda mencurigai saya?, silahkan anda periksa semua ruangan di rumah ini. Jika benar mimbar itu ada di sini, saya siap menerima hukuman” ibu irma agak sedikit emosi.
Tanpa basa basi pak sitri dan pak RT memeriksa semua ruangan rumah tua itu. Sementara cubo kulihat membuntuti mereka berdua. Aku hanya tetap berada di tempat menemani ibu irma.
Semua ruangan diperiksa, namun tidak ada tanda tanda mimbar misterius itu ada di rumah ibu irma. Pak RT dan pak sitri meminta maaf atas kelancangannya dan pamit pulang.
Dalam perjalanan pulang kami masih dihantui dengan misteri yang tidak masuk akal ini. Sebuah mimbar berukuran 2m x 1m x 3 m, hilang di malam hari beserta sirnanya penjaga masjid di malam hari. Kasus yang aneh menurutku, buat apa sebuah mimbar tua di curi? Padahal kata warga sekitar mimbar itu sudah agak rusak. Apakah di mimbar itu ada sebuah emas yang tersimpan di dalamnya? Otakku berputar putar dengan pertanyaan ini. Jika memang mimbar itu di curi, dengan apa si pencuri membawanya? Sementara kunci masjid ada di dalam masjid, semua pintu dan jendela terkunci rapat. Apakah si pencuri seorang pesulap? Atau mungkin adalah tukang sihir? Bulu kudukkupun merinding, aku jadi teringat dengan isu tentang payung jenazah terbang yang heboh di sekitar masjid itu. Bahkan yang lebih mengerikan lagi tentang isu keranda terbang yang muncul di desa tetangga. Para pemburu ufo mengklaim kalau itu adalah undetected flying object (UFO), tapi warga sekitar mengklaim kalau benda terbang itu adalah keranda dari masjid al huda. Bulu kudukku semakin berdiri.
“sebaiknya kita bertanya kepada orang pntar untuk menyelesaikan kasus ini” pak RT menyarankan untuk bertanya ke seorang dukun.
“kalau begitu tanya saja pada saya, saya juga orang pentar lo.”cubo bicara seenak udelnya sendiri.
“apa kau sudah memecahkan kasus ini bo?”mendengar kata kata cubo bulu kudukku tak berdiri lagi. Seperti tumbuhan putri malu yang disentuh daunnya.
Cubo mengenggukan kepala. Pak sitri terbelalak dan langsung melontarkan pertanyaan.
“Sejak kapan?” tanay pak sitri.
“sejak kita masuk ke ruangan ibu irma”jawab cubo tenang.
Kulihat muka pak RT seperti tidak percaya dengan kata kata cubo. Mulutnya dibengkokkan ke atas menyerupai huruf N kecil. Alisnya dinaikan ke atas dan bola matanya di letakkan di sudut mata menatap cubo.
Cubo lalu mengeluarkan tangan kanannya yang dari tadi diletakkan di belakang pantatnya. Tangan cubo terus mengepal. Lalu di letakkan di depan dada pak RT.
“Anda bisa lihat?” tanya cubo.
Pak RT menggelengkan kepalanya.
“Kalau begitu bukalah genggaman saya”cubo memerintahkan pak RT dan pak sitri untuk membuka genggaman tangan kanannya. Tanpa pikir panjang pak Rt dan pak sitri langsung membuka genggaman tangan cubo yang mengepal erat. Akhirnya genggaman cubo bisa dibuka oleh mereka. Kulihat tidak ada benda apapun di tangan cubo. Sementara hidung pak RT bergerak gerak membesar dan mengecil. Bau belerang busuk yang begitu menyengat langsung mengudara di sekitar kami. Aku hafal betul ini adalah bau kentut cubo. Langsung kututup rapat hidungku menggunakan kerah baju. Sementara pak RT dan pak sitri yang dari tadi lubang hidungnya membesar dan mengecil langsung muntah di tempat karena tidak sempat menutup hidung mereka. Tak lama kemudian cubo mengulurkan tangan kirinya yang mengepal yang dari tadi juga diletakkan di belakang pantatnya. Kali ini dia tidak memerintahkan pak RT untuk membukannya, melainkan genggaman itu langsung dibuka sendiri oleh cubo ketika berada di depan pak RT dan pak sitri. Bau belerang busuk kembali tercium di dekitarku. Aku langsung lari menjauh. Sementara kulihat pak RT dan pak sitri langsung pinsan ketika kepalan tangan kiri di buka oleh cubo. Tak lama kemudian kedua orang yang tertimpa sial itu sadarkan diri. Pak RT dan pak sitri dibantu berdiri oleh aku dan cubo. Mereka lalu menggeleng gelengkan kepalanya yang masih pusing. Cubo menyarankan untuk kembali ke masjid. Sesampai di masjid, suasana menjadi semakin ramai. Warga dari dusun sebelah ikut menyaksikan karena penasaran.
Cubo lalu memulai pertunjukan analisisnya.
“Mohon perhatiannya semua, mimbar masjid al huda sebenarnya tidak hilang” Cubo bicara tenang. Suasana menjadi semakin ramai. Bisik bisik para warga menjadikan suasana gemuruh. Ada kata kata warga yang sempat tertangkap oleh telingaku kalau mimbar itu ditaruh di tempat ibu irma. Bahkan ada yang bilang kalau penjaga masjid itu menjalin hubungan khusus dengan ibu irma. Aku tidak mau ambil pusing. Lalu cubo melanjutkan analisisnya.
“Pelakunya juga bukan ibu irma, mimbar masjid itu masih ada di sekitar masjid ini” cubo melanjutkan analisisnya.
“kalau memang masih ada di sekitar sini, lalu disimpan dimana dan siapa pelakunya?” seorang dekil berteriak mengajukan pertanyaan pada cubo.
“mimbar itu ada di kolam itu?”cubo menunjuk sebuah kolam yang airnya keruh. Suasana kembali menjadi semakin berisik dan ramai.
“Kau benar benar sudah gila, maksudmu mimbar itu ditenggelamkan di kolam itu, perlu anda ketahui mimbar itu bukan terbuat dari besi! Mimbar itu terbuat dari kayu” orang dekil itu kesal.
“Kalau terbuat dari kayu memangnya kenapa?” cubo mendekati orang dekil itu.
“memangnya ada kayu yang tenggelam di air?”semua orang berteriak geram dengan ulah cubo.
“Ada, kayu itu adalah kayu stigi. Kayu stigi adalah kayu yang bisa tenggelam di dalam air dan di percaya mempunyai daya mistis yang tinggi. Mimbar itu yang membeli adalah almarhum suami ibu irma yang notabene bertugas di komando armada wilayah barat. Sangat mudah baginya untuk mendapatkan kayu stigi yang memang banyak dijumpai di kepulauan riau. Lalu kayu itu diberikan kepada pengrajin kayu di daerah pulo kambing jakarta timur untuk dijadikan sebuah mimbar. Anda bisa lihat permukaan air di kolam itu. Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar